Alvina Rosyidah
Oleh
:Yuni Hadziqoh pada 14 Mei 2017, 11:11
WIB
Editor
: Wachidatul Zulfiyah
MALANG- Pusat Pengembangan Bahasa Arab (PPBA) UIN Malang tahun ini mengadakan
lomba debat berbahasa Arab antar kelas A. Lomba yang dimulai sejak Senin
(08/05) dan akan berakhir pada Senin depan (15/05) itu diikuti oleh 22 grup perwakilan
dari masing-masing kelas, yaitu kelas A1 sampai A6 putri dan A1 sampai A5
putra. Salah satu delegasi dari kelas A2 putri adalah Alvina Rosyida (20),
mahasiswi Fakultas Psikologi semester 2.
Alvina menjadi salah
satu delegasi kelasnya bukan tanpa sebab. Lulusan Gontor 1 ini memang menaruh
minat yang besar dalam bidang debat dan sangat menyukai Bahasa Arab. Guna
melatih kemampuannya ketika mengikuti event debat, Alvina mengikuti komunitas
Psychoworld, yang mana komunitas ini mewadahi para mahasiswa yang berkeinginan
untuk belajar debat yang tergabung dalam devisi Psychodebate. Meski kalah pada putaran pertama, Alvina mengaku
tidak patah semangat dan malah termotivasi untuk semakin meningkatkan kemampuan
debatnya.
Kecintaannya pada
bidang debat baru ia rasakan semenjak memasuki bangku perkuliahan. Alvina
memiliki kemampuan berbicara Bahasa arab yang mumpuni, hal ini menjadikan ia
tampil percaya diri dalam mengikuti debat berbahasa Arab. Ia berharap suatu saat
nanti ia bisa mengikuti lomba debat Psikologi dengan menggunakan Bahasa Arab. Selain
itu, mahasiswa asal Blitar, Jawa Timur ini ingin mempelajari Psikologi dengan menggunakan
Bahasa Arab sebagai pengantarnya.
“Saya ingin mempelajari
Psikologi dengan menggunakan Bahasa Arab, soalnya saya lebih tertarik dengan
Bahasa Arab daripada Bahasa Inggris. Ke depannya juga, saya ingin mengembangkan
kemampuan berbicara maupun menulis seputar tema psikologi dalam Bahasa Arab,
jadi tidak hanya Bahasa Inggris melulu,” jelas Alvina saat wawancara semalam,
Sabtu (13/05).
Di sela pembicaraan
hangat di kantin ma’had putrid tersebut, Alvina menungkapkan bahwa ia sangat menyayangkan
program PPBA yang hanya menekankan pembelajaran Bahasa Arab secara dasar dan umumnya
saja. Padahal jika mahasiswa mempelajari Bahasa Arab sesuai dengan jurusannya pasti
akan lebih bermanfaat. Mahasiswa yang juga seorang reporter di salah satu organisasi
kampus ini juga sangat prihatin melihat minimnya semangat mahasiswa UIN dalam mempelajari
Bahasa Arab, terlebih mahasiswa psikologi. Padahal kemampuan berbahasa Arab di
jurusan ini masih sangat langka.
“Mungkin teman-teman
sudah bosan dengan PPBA, jadinya tambah nggak semangat belajar Bahasa Arab. Ditambah
kemampuan Bahasa Inggris lebih banyak dituntut di jurusan psikologi,”
ungkapnya.
Alvina berharap
agar kurikulum PPBA bisa diperbaiki lagi dan lebih memperhatikan kebuthan mahasiswa.
Ia juga berharap bisa membentuk kelompok belajar psikologi dengan Bahasa Arab
sebagai pengantarnya. Di akhir pembicaraan, Alvina berpesan dengan kalimat yang
menjadi semboyan hidupnya. Jika ingin menaklukan dunia, kuaisai dahulu bahasanya.
Komentar
Posting Komentar